Pandemi Covid-19 merupakan suatu wabah yang bisa dikategorikan sebagai musibah bagi seluruh masyarakat dunia termasuk di Indonesia, dan pandemi ini sudah banyak merubah kebiasaan – kebiasaan masyarakat khususnya masyarakat Indonesia. Seperti yang kita ketahui Bersama pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia dan juga dunia hampir dua tahun terakhir dan mengakibatkan banyak perubahan serta kesenjangan sosial pada masyarakat. Beberapa sector juga mengalami banyak penurunan / perubahan, contohnya seperti sector ekonomi yang mengalami fase naik turun selama masa pandemi serta sector pendidikan yang juga menurun kualitas pendidikanya dan hal itu juga terjadi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Jika berbicara mengenai pendidikan, kita semua saat ini pasti sangat resah , karena seperti yang kita lihat situasi pendidikan di Indonesia belum juga membaik sampai dengan saat ini , dan hal itu tentunya membuat para dosen di Unisa Yogyakarta berusaha keras memutar otak untuk tetap bisa menjalankan tugasnya sebagai tenaga pengajar. Media sosial menjadi salah satu wadah ataupun pelarian bagi dosen Unisa Yogyakarta dalam proses perkuliahan selama masa pandemi ini. Saat ini hampir semua media sosial menjadi tempat para mahasiswa mengumpulkan tugas dan itu dijadikan sebagai syarat dari penilaian tugas tersebut. Hal itu terjadi hampir di semua Universitas yang ada di Indonesia termasuk Universitas Aisyiyah Yogyakarta itu sendiri.
Dosen-dosen di Unisa Yogyakarta memanfaatkan media sosial sebagai wadah atau media untuk mahasiswa bisa berkreatifitas, karena dalam pengumpulan tugas melalui media sosial ini mahasiswa di tuntut untuk bisa membuat tugas tersebut dengan sekreatif mungkin agar terlihat bagus saat di pajang di media sosial. Selain itu seperti yang kita ketahui media sosial juga bukan hanya sebagai tempat pengumpulan tugas melainkan juga dijadikan sebagai tempat perkenalan diri oleh mahasiswa Unisa Yogyakarta, khususnya oleh mahasiswa Angkatan 2020 sampai dengan Angkatan saat ini yang memperkenalkan diri mereka secara detail melalui unggahan video singkat di media sosial, dan lagi-lagi hal itu menuntut adanya kreatifitas dari para mahasiswa untuk membuat kesan yang indah pada video yang mereka buat.
Pada awalnya memang banyak yang mengira bahwa perkuliahan secara daring ini tidak efektif termasuk pihak Unisa Yogyakarta sendiri dan memang benar pada kenyataannya perkuliahan daring ini efektifitasnya perlu diragukan, namun seiring berjalannya waktu perkuliahan secara daring mulai dirasa asik oleh mahasiswa Unisa, dan para mahasiswa ini mulai nyaman dengan situasi seperti ini, karena sepertinya juga harus kita akui bahwasannya perkuliahan daring ini juga memiliki dampak positifnya, seperti berkurangnya pengeluaran, karena seperti yang kita ketahui bahwa banyak dari mahasiswa Unisa adalah anak rantau dan tinggal di kontrakan atau sering kita sebut kos dan juga perkembangan kreatifitas mahasiswa selama perkuliahan daring ini meningkat terutama di dunia maya atau dunia media sosial karena mereka di tuntut atau diminta untuk bisa menggunakan media sosial sebaik mungkin serta sekreatif mungkin dan itu terbukti berjalan sesuai harapan tenaga pendidik ataupun pihak Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Oleh karena itu Universitas Aisyiyah Yogyakarta patut disebut memiliki peran penting terhadap mahasiswanya dalam pemanfaat media sosial sebagai media pembelajaran yang kreatif dimasa pandemi Covid-19.