Menperin Tolak Investasi Apple Rp 1,58 Triliun di Indonesia, Ini Alasannya

Jaribijak.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menolak proposal investasi Apple senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun untuk periode 2024-2026. Penolakan ini berdampak pada ketidakmungkinan peluncuran resmi iPhone 16 di Indonesia.

Agus menegaskan, keputusan tersebut didasarkan pada ketidakadilan dalam investasi yang diajukan perusahaan teknologi asal AS itu, terutama jika dibandingkan dengan investasi serupa di negara lain.

Selain proposal investasi yang dinilai belum memenuhi asas keadilan, Apple masih memiliki tanggungan investasi senilai USD 10 juta (Rp 158 miliar) dari periode 2020-2023.

Agus menjelaskan bahwa selama utang ini belum dilunasi, pemerintah tidak akan mengizinkan penjualan iPhone 16 secara resmi di Tanah Air.

Selama dia belum lunasi USD 10 juta itu untuk 2023, jadi kita belum bisa keluarkan (penjualan iPhone 16),” tegas Agus dalam pernyataannya di Jakarta pada Selasa (26/11/2024).

Permintaan Pemerintah: Investasi Lebih Besar dan Pembangunan Pabrik

Menurut Agus, investasi senilai USD 100 juta yang diajukan Apple tidak mencerminkan kontribusi yang adil bagi Indonesia, mengingat potensi pasar produk Apple yang sangat besar di negara ini.

Dia menyebutkan bahwa investasi Apple di negara-negara lain jauh lebih besar dibandingkan dengan di Indonesia.

Selain itu, Apple juga belum membangun fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia, yang dinilai dapat memberikan dampak ekonomi lebih signifikan.

Yang akan kita utamakan dalam negosiasi nanti adalah Apple menggunakan skema satu, yaitu melakukan investasi pabrik,” ujar Agus.

Dirinya juga menyatakan, langkah ini akan lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak karena Apple tidak perlu lagi melakukan negosiasi investasi setiap tiga tahun seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2017.

Insentif Pajak untuk Dorong Investasi

Agus mengungkapkan bahwa pemerintah bersedia memberikan insentif pajak bagi Apple jika mereka memilih untuk membangun pabrik di Indonesia.

Kita bisa share tergantung nanti (nilai) investasi. Jadi ada kemungkinan Apple akan minta apple to apple (kesetaraan insentif), dan kita siap, imbuhnya.

Keputusan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan investasi yang masuk ke Indonesia memberikan dampak positif yang nyata, termasuk penciptaan lapangan kerja, nilai tambah, serta penerimaan negara.

Baca Juga: Dispatch Bongkar Jung Woo Sung Ternyata Ayah Biologis Anak Model Moon Gabi 

 

Menguatkan Moderasi Beragama di Era Digital melalui Media

Jaribijak.com - Dalam era digital yang semakin berkembang, media memainkan peran penting dalam membentuk...

Spotify Wrapped 2024: Kenangan Musik yang Interaktif dan Personalisasi Sepanjang Tahun

JariBijak.com - Spotify kembali menghadirkan pengalaman tak terlupakan melalui Spotify Wrapped 2024, sebuah rangkuman...

Viral Gus Miftah Hina Penjual Es Teh, Malah Disebut Guyonan untuk Tarik Perhatian

JariBijak.com - Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here