Free Porn
xbporn

1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet 1xbet سایت شرط بندی معتبر 1xbet وان ایکس بت فارسی وان ایکس بت بت فوروارد betforward سایت بت فوروارد سایت betforward 1xbet giriş

Kebiasaan tidak kontrol jempol di Medsos? Itu bahaya

Jakarta – Bagi kamu yang punya kebiasaan buruk di media sosial seperti asal komentar hingga memposting hal-hal yang tak senonoh lebih baik hentikan sekarang. Sebab, itu akan berpengaruh karier kamu ke depan. Kok bisa? Begini penjelasannya:

1. Kinerjamu Diawasi Lewat Medsos

Chairman dan Founder FutureHR (FTHR), Audi Lumbantoruan mengatakan, aktivitas media sosial sendiri menjadi alat penilaian tersendiri untuk karyawan. Dia bilang, saat ini biasanya HRD membangun hubungan dengan karyawan dengan berbagai jaringan media sosial seperti Facebook, Instagram dan lain-lain.

Biasanya, tambah dia, HRD melakukan pengecekan terhadap karyawan secara acak untuk mengetahui aktivias karyawannya.

“Kadang-kadang juga pengin tahu bagaimana mereka aktif karena kan harusnya jangan sampai bekerja terlalu banyak media sosial, kecuali bidangnya PR atau sosial media,” katanya kepada detikcom, Senin (26/4/2021).

2. Karyawan Bisa Dipecat

Dia bilang, kalau karyawan mengunggah konten yang tidak pantas di media sosial, biasanya HRD melakukan mediasi. Tentunya, HRD juga telah menyiapkan bukti postingan yang tidak pantas tersebut. Menurutnya, jika postingan yang tidak pantas terkait bisnis perusahaan, maka karyawan itu bisa diberhentikan alias dipecat.

“Kalau berkaitan dengan bisnisnya perusahaan yang pasti langsung dikeluarkan, misalnya nggak sesuai nilai-nilai dipegang perusahaan,” ujarnya.

3. Calon Karyawan Bisa Ditolak Kerja

Tak hanya bagi karyawan, hal itu juga berlaku untuk calon karyawan atau pelamar kerja. Dia mengatakan, sebelum menerima calon karyawan biasanya HRD akan mengecek aktivitas media sosialnya. Biasanya, pengecekan itu dilakukan usai tes wawancara, yakni dalam tahap tes kesehatan dan latar belakang (background).

Dia bilang, untuk mengecek latar belakang biasanya dilakukan oleh HRD sendiri ataupun pihak ketiga lewat media sosial.

“Di background check biasanya dilihat ada dua model, ada yang dilakukan oleh HRD-nya sendiri, ada yang melalui pihak ketiga. Di background check inilah yang dilihat salah satunya aktivitas di sosial media. Di luar dari itu juga dilihat apakah betul CV-nya, apakah betul bekerja di situ, termasuk juga pendapat-pendapat dari perusahaan sebelumnya,” jelasnya.

Dia menuturkan, latar belakang ini menjadi penentu apakah calon karyawan diterima atau ditolak bekerja. Menurutnya, latar belakang ini penting karena nantinya jika diterima, karyawan tersebut akan mencerminkan perusahaan.

“Karena mau nggak mau dia mencerminkan merepresentasikan perusahaannya. Kan namanya karyawan digaji kan,” ujarnya.

(acd/dna)

iOS 18 Dirilis dengan Apple Intelligence, Ini Daftar HP yang Bisa Rasakan Fitur Terbaru Apple

JariBijak.com - Apple secara resmi memperkenalkan sistem operasi terbaru untuk iPhone, yaitu iOS 18,...

Bikin Iri! Mutia Ayu Dinotice Bruno Mars Gegara Bagikan Momen Seru saat Konser di Jakarta

Jaribijak.com - Mutia Ayu, istri mendiang musisi Glenn Fredly, baru-baru ini mengalami momen tak...

Semarak PON 2024: Deretan Prestasi Atlet Berbintang dan Keseruan Acara Pembukaan yang Tak Terlupakan!

Jakarta - Kemeriahan PON 2024 aceh-sumut semakin terasa seiring dengan deretan prestasi yang ditorehkan...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here