Jangan Asal Import Pesan WhatsApp ke Telegram!

Jakarta

Keamanan WhatsApp sering jadi diskusi dan dibandingkan dengan Signal atau Telegram. Fitur-fitur yang ada di antara ketiganya juga kerap dikomparasi.

Yang menarik pada awal-awal krisis mengguncang WhatsApp akibat kebijakan privasi baru, Telegram dengan terang-terangan mengajak pengguna WhatsApp untuk bermigrasi ke Telegram. Bahkan, Telegram menawarkan opsi untuk membawa serta history tukar pesan dari WhatsApp ke platformnya.

Tapi ada yang perlu jadi catatan nih, detikers. Zak Doffman CEO dari Digital Barriers menjelaskan bahwa tidak seperti WhatsApp dan Signal, Telegram adalah platform berbasis cloud.

“Dengan pengecualian niche ‘obrolan rahasia’, yang perlu diatur secara manual dan hanya berfungsi antara dua individu di satu perangkat, semua pesan Anda disimpan di cloud Telegram. Artinya, Anda dapat mengakses pesan tersebut dari banyak perangkat yang Anda inginkan, dan jika Anda kehilangan perangkat, Anda tidak kehilangan konten apa pun,” jelasnya sebagaimana mengutip Forbes.

Tetapi itu juga berarti bahwa pertukaran pesan yang pengguna lakukan di Telegram tidak dienkripsi secara end-to-end. Ini adalah perbedaan penting untuk WhatsApp dan Signal, yang keduanya menawarkan keamanan itu. Telegram mengenkripsi pesan antara perangkat dan cloud-nya, serta antara cloud dan kontak. Tapi Telegram memegang kunci enkripsi ini.

“Dan meskipun ada kebijakan untuk mengamankan kunci-kunci tersebut, ini sama sekali tidak mendekati enkripsi end-to-end,” sambung Doffman sebagaimana mengutip Forbes, Senin (1/2/2021).

Telegram berpendapat bahwa cloud-nya lebih aman daripada Apple atau Google. Itulah salah satu alasan mengapa Telegram tidak pernah mengandalkan cadangan cloud pihak ketiga, tutur Founder Telegram Pavel Durov. Tapi ada opsi memudahkan proses ‘migrasi’ itu ternyata memiliki celah keamanan untuk konten yang selama ini kamu lindungi.

“Dia juga menunjukkan bahwa ‘Obrolan Rahasia tidak pernah dicadangkan di mana pun’, karena dienkripsi secara menyeluruh. Akan tetapi, dalam mengekspor riwayat obrolan WhatsApp ke cloud Telegram, Anda melakukan persis apa yang Durov jamin tidak terjadi dengan obrolan terenkripsi end-to-end Telegram sendiri. Ini adalah kontradiksi yang berbahaya,” ungkap Doffman.

Sementara itu, Signal tidak menawarkan bentuk cadangan cloud apa pun. iMessage Apple memiliki opsi paling cerdas dari semuanya, yakni memperluas enkripsi end-to-end di seluruh ‘pesan di cloud’. WhatsApp memang menawarkan cadangan tersebut, tetapi untuk alasan keamanan, opsi itu harus dinonaktifkan dalam pengaturan Anda – meskipun Anda akan kehilangan riwayat obrolan jika perangkat Anda hilang.

“Jadi, Anda tidak seharusnya mengekspor riwayat obrolan WhatsApp Anda ke cloud pihak ketiga mana pun, termasuk Telegram, tanpa sepenuhnya memahami bahwa dengan melakukan itu Anda menghapus keamanan yang saat ini melindungi konten Anda,” sarannya.

Simak Video “Mengenal Pendiri Telegram dan Signal yang Kerap Menyerang WhatsApp
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fay)

Samsung S25 Series Resmi Debut dengan Hadirkan Fitur AI Multimodal

Jaribijak.com - Samsung kembali menunjukkan dominasinya di pasar smartphone dengan meluncurkan Samsung Galaxy S25...

Mau Nonton Galaxy Unpacked 2025 ? Begini Caranya

Jaribijak.com - Samsung kembali menggebrak dengan acara tahunan ikoniknya, Galaxy Unpacked 2025, yang akan...

Berkat Donald Trump, TikTok Pulihkan Layanan di Amerika Serikat usai Sempat Diblokir

Jaribijak.com - TikTok, aplikasi berbagi video populer yang digemari generasi Z dan milenial, sempat...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here