Free Porn
xbporn

buy twitter followers
uk escorts escort
liverpool escort
buy instagram followers
Galabetslotsitesi
Galabetsondomain
vipparksitesigiris
vipparkcasinositesi
vipparkresmi
vipparkresmisite
vipparkgirhemen
Betjolly

Internet Bukan Terapis, Perilaku ‘Oversharing’ Berdampak Buruk

JariBijak – Kemajuan teknologi dan peran sosial media membuat gaya hidup orang berubah. Kini bukan hanya memanfaatkan untuk usaha, tetapi banyak yang memanfaatkan media sosial sebagai ajang pamer aktivitas dan kemewahannya.

Adanya sosial media, bahkan memicu banyak orang memiliki perilaku oversharing. Dari perilaku oversharing, banyak dari segelintiran postingannya, agar disukai dan dikomentari.

Relawan Mafindo, Dosen Praktisi, HR Professional, Rovien Aryunia, S.Pd., M.PPO, M.M melihat karena hal inilah, individu merasa senang dan lega setelah sharing di media sosial dan mendapat perhatian. Tetapi juga tidak sedikit, ada yang menjadi tidak percaya diri karena tidak mendapat perhatian.

Perilaku Oversharing Berdampak Negatif?

“Perilaku oversharing bisa berdampak negatif. Seseorang akan kehilangan privasi dan memudahkan kejahatan di ruang publik. Kesehatan mental dapat menurun dan menimbulkan kecemasan, karena selalu berharap mendapat banyak likes atau komentar  dari setiap postingan. Reputasi pun terancam rusak,” kata Rovien dalam webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, belum lama ini.

Dalam hal ini, Rovien menyampaikan bahwa kemudahan teknologi terkadang membuat seseorang kebablasan berekspresi. Terkadang tidak bisa mengontrol tentang apa yang penting dan diperlukan dalam menshare informasi.

Pada intinya, Rovien mengatakan, netizen bebas berpendapat, membagikan apa saja di ruang digital melalui media sosial atau aplikasi percakapan, tapi tidak pernah terbebas dari konsekuensi hukum maupun sosial. Karena itu, sebaiknya hindari oversharing atau sharing berlebihan.

“Posting detail kehidupan pribadi, media sosial menjadi tempat melampiaskan emosi, hingga posting foto/video yang privasi. Perilaku-perlaku oversharing tersebut banyak ditemui di media sosial sekarang ini,” jelas Rovien.

“Internet bukan terapis, piskolog, tempat curhat, Jangan mempermalukan orang lain, jangan ganggu privasi orang lain. Bagikan hal penting saja, jangan berlebihan. Berikan informasi bermanfaat atau menginspirasi bagi orang lain,” tambah Rovien.

Mengenai masalah ini, Kemenkominfo tidak pernah berhenti mengoptimalkan program cakap digital kepada masyarakat. Agar apa? agar masyarakat lebih cerdas dan bijak dalam bermedia sosial. Ya, salah satu yang dioptimalkan pemerintah yakni bekerjasama bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi untuk berkolaborasi dalam mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

Baca Juga: 3 Langkah Mewaspadai Hoaks di Media Sosial

Tak Perlu Nomor HP Lagi, Pengguna Bisa Gunakan Fitur Username untuk WhatsApp Web

JariBijak.com - WhatsApp sedang mempersiapkan fitur baru "username" untuk pengguna versi web. Informasi ini...

Polisi Ungkap Kronologi Tewasnya Dali Wasink Suami Jennifer Coppen Akibat Kecelakaan

JariBijak.com - Jennifer Coppen datang dengan kabar buka Yitta Dali Wasink, sang suami, dinyatakan...

Kimberly Ryder Resmi Gugat Cerai Edward Akbar di Pengadilan Agama

JariBijak.com - Kimberly Ryder dan Edwar Akbar datang dengan kabar yang mengejutkan baru-baru ini. Tak...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here