Free Porn
xbporn

buy twitter followers
uk escorts escort
liverpool escort
buy instagram followers
Galabetslotsitesi
Galabetsondomain
vipparksitesigiris
vipparkcasinositesi
vipparkresmi
vipparkresmisite
vipparkgirhemen
Betjolly

Dampak Pandemi Terhadap Transformasi Komunikasi Virtual

Covid-19 diduga telah mengubah pola penularan masyarakat. Akibat kebijakan pemerintah terkait social distancing, komunikasi yang biasanya dilakukan secara tatap muka kini harus dialihkan menjadi virtual.

Mengubah komunikasi seperti ini merupakan tantangan bagi semua kelas sosial di seluruh dunia. Pandemi memunculkan terobosan-terobosan baru, seperti komunikasi virtual yang saat ini sedang berkembang.

Efek yang muncul adalah sekarang semua orang berkomunikasi melalui media online daripada tatap muka. Misalnya webinar.

Komunikasi virtual sendiri merupakan cara baru bagi para kreatif untuk tetap produktif di masa pandemi. Untuk itu, agar komunikasi dapat terus berlangsung, setiap orang perlu dapat menguasai berbagai aplikasi virtual untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Dengan tuntutan seperti itu, suka tidak suka, semua orang, tua dan muda, harus bisa menggunakan media online dengan baik agar pergeseran ini tidak menjadi gangguan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih lanjut, dengan adanya perubahan ruang publik akibat pandemi COVID-19, jelas terlihat adanya komunikasi antarbudaya yang terjalin secara tidak langsung.

Dalam suatu ruang publik tertentu, banyak orang dari berbagai kelompok dan kelas sosial yang berbeda berkunjung, tentunya perbedaan tersebut terintegrasi dalam ruang publik tersebut untuk berinteraksi, berkomunikasi dan memecahkan masalah untuk kepentingan bersama.

Sudah jelas di masa pandemi saat ini, komunikasi antarbudaya marak terjadi. Contohnya saja seseorang dapat mengemukakan pendapatnya dengan bebas di platform online berdasarkan pengalaman yang ia miliki, yang mungkin juga dipengaruhi oleh budaya di lingkungan dirinya hidup. Kemudian, orang lain juga turut berargumen sesuai dengan pandangan yang ia miliki pula. Hal itu bisa menyebabkan terbukanya komunikasi dari berbagai perspektif.

Berkembangnya teknologi internet dan mobile phone menyebabkan media sosial bertumbuh dengan pesat. Sebagai contoh, dalam sehari-hari kita dapat mengakses Instagram, Facebook, Twitter dan lain sebagainya bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan menggunakan perangkat teknologi informasi seperti handphone, laptop, dan lain sebagainya.

Seperti yang kita lihat, media sosial juga menjadi media tercepat dalam menyebarkan  berita. Berbeda dengan televisi dan koran yang harus melalui redaksi dan sebagainya. Dengan sosial media kita tidak perlu lagi menunggu koran datang atau mencari program berita di televisi.

Selain memudahkan berkomunikasi dan mengetahui berita/informasi, media sosial juga kini menjadi sarana bagi para wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya. Media sosial selalu memperbaharui fiturnya dan salah satunya fitur berjualan.

Dapat dilihat bahwa dengan adanya fitur ini, menguntungkan para wirausahawan yang mungkin ingin melakukan promosi tanpa harus mengeluarkan dana yang besar.

Terjadinya pergeseran ruang publik sebagai jalur berkomunikasi akibat pandemi ini kiranya memberikan efek positif pula. Orang-orang yang dulunya tidak atau kurang mengerti dalam menggunakan media, terutama media online dan media sosial ini, mau tidak mau harus menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini bisa berimbas ke peningkatan literasi media bila diterapkan dengan baik dan bijak. Selain itu, dari perspektif komunikasi antarbudaya. Masyarakat juga semakin terbuka pemikirannya karena ada perspektif lain yang turut mengemukakan pendapat dalam suatu diskusi bersama di ruang publik.

Perubahan komunikasi saat ini memiliki dinamika yang cukup signifikan, seperti yang dapat kita lihat saat ini. banyak sekali hal-hal yang mengalami pengadaptasian, dari kita yang dahulu sering bertatap muka untuk berkomunikasi dengan cara saling bencengkrama satu sama lain.

Bahkan, kegiatan-kegiatan sosial yang dimana kita harus bekerja sama di ruang publik, secara beramai-ramai untuk menyelesaikan sebuah kegiatan yang telah direncanakan, kini saat ini semua itu telah mengalami pergeseran.

Perubahan baru interaksi dan pola komunikasi kini disesuaikan dengan situasi pandemi COVID-19 yang masih menjadi ancaman. Komunikasi saat ini harus melalui media-media online, dengan satu catatan kita sebagai pengguna harus sigap dan ikut serta secara langsung beradaptasi secara tepat dan tepat dalam pengunaannya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi saat ini menjadi begitu cepat. Setiap warga mau tidak mau harus mengikuti perkembangan tekonologi saat ini. Ditambah pembatasan sosial yang terjadi dikarenakan pandemic COVID-19.

Percakapan melalui media online pun tidak dapat dijadikan hal yang dianggap sebelah mata karena setiap elemen tentunya harus terbiasa dengan perubahan ini. Setiap orang sudah terbiasa menggunakan aplikasi seperti Zoom, WhatsApp, Google Meet, dan lain sebagainya yang dimana hal itu sudah seperti kebutuhan.

RENTAN DISTORSI

Tentunya, tak bisa dipungkiri, proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan media komunikasi, rentan mengalami distorsi pesan. Sebagai komunikator tentunya harus memiliki kemampuan untuk memahami isi pesan yang akan disampaikan sehingga pemilihan kata tepat dan pesan tersampaikan dengan baik dan akurat. Maka dari itu perlu adanya edukasi mengenai cara beradaptasi dengan komunikasi virtual di tengah pandemi ini baik untuk penerima pesan maupun komunikator.

Dalam hal ini pula kita sebagai orang yang bijak dalam bersosial media hendaknya harus memahami dalam penggunaan komunikasi modern ini, agar tidak terjadi penyalahgunaan sosial media yang dapat menjerumuskan kita ke sisi negatif pergeseran komunikasi modern.

Keadaan yang memaksa inilah yang harusnya membuat kita berpikir agar penggunaan media sosial digunakan dengan bijak. Bukan hanya pengembangan teknologi saja yang maju, tetapi pengguna harusnya menjadi lebih berpikir maju dan lebih bijak menggunakannya.

Jangan sampai kecanggihan teknologi komunikasi yang seharusnya memudahkan pekerjaan malah menjadikan manusia sebagai “budak teknologi”. Sebelum hal itu terjadi, hendaknya kita memulai memahami bagaimana sebaiknya media dan teknologi digunakan secara bijak agar komunikasi virtual berlangsung dalam ekosistem sehat.

Tak Perlu Nomor HP Lagi, Pengguna Bisa Gunakan Fitur Username untuk WhatsApp Web

JariBijak.com - WhatsApp sedang mempersiapkan fitur baru "username" untuk pengguna versi web. Informasi ini...

Polisi Ungkap Kronologi Tewasnya Dali Wasink Suami Jennifer Coppen Akibat Kecelakaan

JariBijak.com - Jennifer Coppen datang dengan kabar buka Yitta Dali Wasink, sang suami, dinyatakan...

Kimberly Ryder Resmi Gugat Cerai Edward Akbar di Pengadilan Agama

JariBijak.com - Kimberly Ryder dan Edwar Akbar datang dengan kabar yang mengejutkan baru-baru ini. Tak...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here