JariBijak.com – Mendadak netizen Indonesia berbondong-bondong memposting gambar Garuda dengan latar belakang berwarna biru di berbagai platform media sosial, seperti X (dulu dikenal sebagai Twitter) dan Instagram Stories.
Fenomena ini dengan cepat menjadi viral, hingga topik ‘Peringatan Darurat’ menempati posisi teratas dalam trending topic di X.
Tidak hanya masyarakat umum, beberapa tokoh publik dan selebritas juga turut serta dalam gerakan ini dengan memajang gambar Garuda biru di akun media sosial mereka.
Figur-figur seperti penyanyi dan petualang Fiersa Besari serta komedian Abdurrahim Arsyad menjadi beberapa di antara banyaknya tokoh yang ikut ambil bagian.
Sebuah akun di X menjelaskan alasannya memajang gambar tersebut,
“Ini adalah hak dan bentuk tanggung jawab kami sebagai Warga Negara INDONESIA untuk tidak diam saja saat situasi seperti ini.”
Sementara itu, postingan lain di X mengungkapkan keprihatinannya terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), dengan mengatakan, “Keputusan MK membuka mata dan hati kita bahwa politik itu hanya untuk mengawal dan mengamankan kepentingan kelompok tertentu.”
Gerakan viral ini mengundang pertanyaan tentang makna di balik gambar Garuda biru tersebut.
Berdasarkan penelusuran di media sosial, gerakan ‘Peringatan Darurat’ ini merupakan ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama mengawasi jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Narasi yang berkembang di media sosial menunjukkan bahwa banyak pengguna merasa terganggu oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang diumumkan pada Selasa (20/8).
Keputusan tersebut membebaskan partai politik dari keharusan memiliki kursi di DPRD untuk dapat mengajukan calon kepala daerah.
Ketegangan meningkat ketika pada Rabu (21/8), DPR mengadakan rapat untuk membahas revisi Undang-Undang Pilkada.
Beberapa kalangan meyakini bahwa revisi ini bertujuan untuk membatalkan keputusan MK, yang dinilai dapat merusak tatanan demokrasi di Indonesia.
Fenomena viralnya gambar Garuda biru ini menunjukkan tingkat kesadaran dan kekhawatiran masyarakat yang tinggi terhadap isu-isu politik menjelang Pilkada 2024, sekaligus menjadi simbol perlawanan terhadap keputusan yang dianggap merugikan demokrasi.
Baca Juga: Setahun Menikah, Azizah Salsha Istri Pratama Arhan Diduga Selingkuh dengan Salim Nauderer