Meta dan UNESCO Kembangkan AI untuk Bahasa yang Kurang Terlayani

Jaribijak.comMeta dan UNESCO baru saja mengumumkan kolaborasi dalam program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknologi terjemahan dan pengenalan suara berbasis AI.

Kerja sama ini merupakan bagian dari Program Mitra Teknologi Bahasa, yang berfokus pada pengembangan sistem untuk bahasa-bahasa yang kurang terlayani di dunia.

Dalam program ini, Meta mengundang mitra untuk berkontribusi dengan menyediakan data berupa rekaman suara minimal 10 jam yang dilengkapi transkripsi, teks tertulis lebih dari 200 kalimat, serta kumpulan kalimat yang diterjemahkan.

Data ini akan menjadi landasan untuk mengembangkan teknologi penerjemahan yang lebih akurat.

Salah satu langkah awal dari program ini adalah kemitraan Meta dan UNESCO dengan pemerintah Nunavut, wilayah di bagian utara Kanada.

Tujuan utama kolaborasi ini adalah menciptakan sistem penerjemahan untuk bahasa Intuit, yaitu Inuktitut dan Inuinnaqtun, yang merupakan bahasa asli masyarakat setempat.

“Upaya kami terutama difokuskan pada bahasa-bahasa yang kurang terlayani, untuk mendukung pekerjaan UNESCO sebagai bagian dari Dekade Internasional Bahasa-bahasa Pribumi,” ungkap pihak Meta, seperti dikutip dari Engadget, Kamis (13/2/2025).

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Meta meluncurkan BOUQuET, sebuah tolok ukur penerjemahan berbasis sumber terbuka.

BOUQuET dirancang untuk menguji dan mengevaluasi kinerja model AI dalam menerjemahkan bahasa, terutama bahasa-bahasa yang memiliki data terbatas.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan kalimat-kalimat yang disusun secara teliti oleh ahli linguistik. Meta juga mengundang kontribusi dari komunitas global melalui situs yang didedikasikan untuk program ini.

Langkah ini sejalan dengan fokus besar Meta pada penerapan AI untuk terjemahan teks dan ucapan. Teknologi ini menjadi penting bagi perusahaan yang menghubungkan miliaran pengguna di seluruh dunia.

Pada tahun lalu, Meta memamerkan alat berbasis AI yang dapat secara otomatis menyulihsuarakan video Reels ke dalam berbagai bahasa, lengkap dengan sinkronisasi bibir. Peluncuran awal dilakukan untuk video dalam bahasa Inggris dan Spanyol di Amerika Serikat.

Selain itu, Meta secara bertahap memperluas cakupan asisten Meta AI, yang kini tersedia di 43 negara dan mendukung lebih dari puluhan bahasa.

Kolaborasi ini tidak hanya membawa kemajuan teknologi tetapi juga mendukung pelestarian bahasa lokal dan pribumi.

UNESCO, melalui Dekade Internasional Bahasa-Bahasa Pribumi, berharap teknologi seperti AI dapat membantu mempertahankan bahasa-bahasa yang terancam punah.

Dengan inisiatif ini, Meta dan UNESCO menunjukkan komitmen mereka untuk menghadirkan solusi teknologi yang inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat global, terutama mereka yang berada di wilayah dengan akses terbatas terhadap teknologi modern.

Kerja sama antara Meta dan UNESCO menjadi langkah signifikan dalam mengembangkan teknologi berbasis AI untuk bahasa-bahasa yang kurang terlayani.

Dengan fokus pada pelestarian bahasa lokal dan peningkatan layanan AI, program ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat di seluruh dunia.

Kamoro Youth Leader Stresses Urgency of Nutritious Food Program for Papua

Mimika, Papua – Edison Manikiuta, a youth leader from the Kamoro tribe in Mimika...

Edison Manikiuta Tokoh Pemuda Suku Kamoro, Dorong Program Makanan Bergizi di Papua

Mimika, Papua – Tokoh Pemuda Suku Kamoro, Kabupaten Mimika Edison Manikiuta, menyampaikan aspirasi terkait...

Sumber Utama Kim Sae Ron Depresi hingga Meninggal Dunia, Gegera YouTuber Lee Jin Ho?

Jaribijak.com - Kepergian aktris Kim Sae Ron meninggal duka mendalam bagi dunia hiburan Korea...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here