Jaribijak.com – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., mengungkapkan bahwa penerapan sistem contraflow hingga one way selama arus mudik Lebaran 2025 masih dalam tahap kajian. Kajian tersebut dilakukan berdasarkan hasil penghitungan lalu lintas kendaraan (traffic counting) di sejumlah titik strategis.
Hal ini disampaikan Kakorlantas usai menghadiri rapat koordinasi terkait situasi arus lalu lintas selama Operasi Ketupat 2025. Rapat tersebut melibatkan Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Syukur, dan Direktur Operasional PT Jasa Marga, Fitri Wiyanti, di Jasa Marga Tollroad Command Center, Jatiasih, Selasa (25/3/2025).
Dalam evaluasinya, Kakorlantas menjelaskan kondisi arus lalu lintas di sejumlah ruas tol utama. “Tadi sore kami menyusuri jalur bersama pihak Jasa Marga. Situasi di tol cukup lancar, baik di Cikampek, Cipularang, hingga KM 71. Kami juga mengevaluasi kendaraan yang keluar dari Jakarta dan membahas rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way yang masih dalam kajian,” ujar Kakorlantas.
Beliau menegaskan, penerapan sistem one way tidak hanya berdasarkan prediksi semata, tetapi menggunakan indikator yang terukur. Sistem ini akan diberlakukan ketika lonjakan volume kendaraan mencapai ambang batas tertentu yang terdeteksi secara real-time melalui sistem radar.
Kakorlantas menguraikan bahwa penerapan sistem contraflow maupun one way didasarkan pada tingkat kepadatan kendaraan di jalur tol.
“Jika arus kendaraan di radar KM 50 mencapai 5.500 kendaraan per jam, contraflow satu lajur akan diberlakukan. Saat angka tersebut meningkat hingga 6.400 kendaraan per jam selama satu jam berturut-turut, contraflow dua lajur akan diterapkan. Jika angka mencapai 7.400 kendaraan, maka sistem contraflow tiga lajur menjadi opsi terakhir,” ungkap Kakorlantas.
Untuk pemberlakuan one way nasional, ia menyebut bahwa keputusan tersebut akan diambil berdasarkan pembaruan data traffic counting secara akurat. “Prediksi kapan one way diberlakukan tentu akan melihat traffic counting terbaru. Jika memang diperlukan, kami bersama Jasa Marga akan segera meluncurkan sistem one way nasional,” tambahnya.
Kakorlantas juga mengapresiasi kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan bagi aparatur sipil negara (ASN) menjelang Lebaran. Kebijakan ini membantu mengurangi puncak kepadatan arus mudik, karena sebagian besar masyarakat telah memulai perjalanan lebih awal.
“Tergantung traffic, ya. Beberapa masyarakat sudah mulai bergerak, termasuk yang memanfaatkan WFA. Sekitar 30 persen kendaraan menuju Jawa dan Sumatera melalui Merak serta Trans Jawa sudah mulai mengalir,” jelasnya.
Kakorlantas optimistis bahwa penerapan sistem rekayasa lalu lintas yang terukur, termasuk contraflow dan one way, mampu mengelola lonjakan kendaraan selama puncak arus mudik. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan perjalanan mudik tetap lancar dan nyaman bagi masyarakat.
“Dengan indikator yang jelas dan sinergi bersama Jasa Marga, kami yakin pengelolaan arus mudik akan berjalan optimal. Kebijakan ini bertujuan mendukung kenyamanan masyarakat dalam merayakan Lebaran bersama keluarga,” pungkas Kakorlantas.