Fuad Nasar, Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama, mengingatkan pentingnya kesadaran moral di media sosial. Fouad mengatakan, generasi muda muslim harus menjadi panutan bagi anak-anak negeri agar cerdas dan beradab di media sosial.
“Kebijaksanaan dan kesopanan di media sosial harus berpangkal dari kesadaran moral setiap individu sebagai umat beragama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Jika kesadaran moral terutama yang bersumber dari penghayatan ajaran agama benar-benar kuat, niscaya akan sangat membantu masyarakat. kesadaran hukum untuk mematuhi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik,” katanya, Senin (17/1/2022).
Menurut Fuad, media sosial merupakan alat yang bersifat netral. Media sosial bisa membawa kemaslahatan atau mendatangkan kegaduhan dan menyebarkan keburukan. Oleh karena itu, Fuad mengingatkan pentingnya meningkatkan literasi media digital dan membangun adab atau etika bermedia sosial.
“Mutu kepribadian manusia tercermin dari bahasa lisan dan tulisan serta perbuatannya. Jangan mengumbar aib orang lain melalui media sosial karena cara demikian tidak akan bisa memperbaiki malah memperlebar kerusakan yang sudah ada,” ujarnya.
Islam mengajarkan bahwa kebaikan dan keburukan tidaklah sama. Islam, lanjut Fuad, bahkan mengajarkan untuk menolak keburukan dengan cara yang baik sehingga permusuhan berubah menjadi pertemanan.
“Hindari kata-kata atau ungkapan di media sosial yang mengandung kebencian kepada siapa pun dan golongan mana pun, baik seagama maupun berbeda agama, baik sekubu dalam politik maupun berbeda kubu. Orang yang tidak sekeyakinan dan tidak sepaham dengan kita bukanlah musuh, tetapi kawan dalam berpikir dan berdialog,” pungkasnya.