Istilah Pick Me Girl Jadi Tren di Media Sosial, Apa Itu?

JariBijak.com  Pick me girl sepertinya telah menjadi istilah yang umum dibicarakan di media sosial. Dasarnya, pick me adalah suatu perilaku yang memohon perhatian serta penerimaan dari orang lain, tapi dengan cara yang tidak sehat. Konten-konten mengenai pick me girl yang ramai di media sosial biasanya dibungkus dengan satire dengan menyindir perempuan lain yang merasa berbeda dari mayoritas perempuan.

Menurut Urban Dictionary, pick me girl adalah sebutan untuk perempuan yang berusaha keras mengesankan laki-laki dan membuat mereka terlihat layaknya seseorang yang berbeda dengan perempuan lain. Untuk merasa “berbeda”, biasanya mereka akan melakukan hal-hal yang biasanya berkaitan dengan perempuan, seperti makeup dan skincare.

Sifat dan perilaku pick me girl dapat dikenal dengan mudah, mengingat tindakan yang mereka lakukan menghindari hal-hal yang berbau feminim. Mereka ingin terlihat sebagai seorang gadis yang lebih condong ke sisi maskulin.

Jika berlangsung terlalu lama, perilaku ini akan menimbulkan kelemahan. Seorang pick me girl akan kesulitan untuk membangun hidup karena mereka memikirkan akan apa yang diinginkan oleh pria terhadap mereka, sampai akhirnya mereka selalu merasa tidak karena merasa terbatasi.

Mereka tidak bisa mengenakan apa yang diinginkan. Tanpa disadari, mereka merasa malu ketika menunjukkan sikap mereka yang suka berdandan dan memakai riasan. Hal ini karena mereka banyak mendengar pria lebih suka wanita yang tidak mengenakan riasan, membuat mereka tidak ingin mengalami penolakan.

Kunci utama dalam menyadari sikap pick me girl adalah dengan melakukan percakapan dengan diri sendiri, lalu menyadari apa yang diinginkan tanpa dipengaruhi oleh budaya di sekitarnya.

Pick Me Girl Didorong oleh Perilaku Misogini

Sikap yang ditunjukkan seorang pick me girl muncul akibat faktor internalized misogyny atau misogini yang terinternalisasi. Perilaku satu ini sering kali dilakukan seseorang secara tidak sadar juga cukup sulit untuk diidentifikasi. Umumnya hal ini disebabkan mereka yang hidup di tengah budaya patriarki yang mendukung konsep maskulin tradisional.

Budaya ini membuat seorang gadis membatasi dirinya untuk berekspresi dan menjadi dirinya sendiri, beberapa dari mereka tidak terlalu ingin tampil feminim dan membuat kepribadian mereka cenderung dengan keinginan laki-laki. Hal ini didasari karena rasa takut akan ditolak laki-laki karena dianggap “sama dengan perempuan lain”.

Tanda-Tanda Seseorang Memiliki Sindrom Pick Me Girl

Seorang pick me girl selalu berusaha untuk mengesankan pria dengan meyakinkan mereka kalau dirinya berbeda dengan wanita yang lain. Cara mengenali mereka pun dapat dilihat melalui minat, gaya hidup, tingkah laku, dan hobi wanita lain tampak canggung.

Sikap ini umumnya akar dari misogini. Hal ini mereka lakukan untuk mendapatkan perhatian dan validasi dari pria dengan cara merendahkan apa yang biasanya berkaitan dengan wanita. Mereka ingin dilihat sebagai gadis yang berbeda dengan yang lainnya dan membanggakan perilaku mereka yang condong ke sisi maskulin.

Terdapat beberapa pernyataan umum yang dikatakan seseorang yang memiliki sindrom pick me girl. Melansir situs Poosh.com (01/12/2022), mereka akan mengatakan ke semua orang kalau mereka tidak perlu memakai makeup, mereka mengaku tidak terlalu ambil pusing untuk menggunakan skincare, dan menyatakan secara gamblang kalau dia berbeda dengan gadis lainnya.

Beberapa dari mereka membanggakan diri karena memiliki lebih banyak teman laki-laki dan mengakui kalau berteman dengan laki-laki tidak akan banyak drama. Namun, tanpa mereka sadari merekalah yang membawa drama itu sendiri.

Tren Pick Me Girl Sebabkan Wanita Saling Menjatuhkan Satu Sama Lain

Demi mendapatkan validasi dari laki-laki, mereka yang memiliki sindrom pick me girl tak segan menjatuhkan satu sama lain supaya mereka dapat menjadi satu-satunya yang berbeda dengan gadis lain.

Seiring waktu, konsep pick me girl semakin meluas di media sosial. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang mengaku bukan seorang pick me girl dan menolak untuk berteman dengan seorang dengan sikap seperti itu. Namun, tanpa disadari mereka bersikap seperti seseorang yang memiliki sindrom pick me girl.

Semakin lama, definisi “pick me” semakin meluas dan menyebar ke berbagai jenis peminatan yang berbeda. Hal ini membuat siapa saja yang bereaksi soal tren ini bisa memegang label sebagai pick me girl.

Baca Juga: Mewujudkan Ruang Digital yang Sehat

Modernisasi Korlantas: Kendaraan Listrik MG Motor dan Silancar Diuji di Lapangan

Hari kedua Pelatihan Kendaraan Patroli Berbasis Baterai Tahun Anggaran 2024 berlangsung dengan antusiasme tinggi...

Masyarakat Kini Bisa Ajukan Pengawalan dengan Mudah Lewat Aplikasi Silancar

Jakarta - Pada Rabu, 20 November 2024, Korlantas Polri menggelar Pelatihan Kendaraan Patroli Berbasis Baterai...

Pengelolaan Kendaraan Korlantas Jadi Mudah dengan Aplikasi Silancar

Jakarta - Pada Rabu, 20 November 2024, Pelatihan Kendaraan Patroli Berbasis Baterai TA 2024...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here