JariBijak.com – Kehadiran iPhone 16 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda resmi. Selain itu, Apple tampaknya tidak berencana mendirikan pabrik di Indonesia, meskipun hal ini sangat diharapkan oleh pemerintah.
Hingga saat ini, Apple adalah satu-satunya produsen smartphone asing yang belum melakukan perakitan di Tanah Air, dan tampaknya situasi ini tidak akan berubah dalam waktu dekat.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa kemungkinan Apple membangun fasilitas manufaktur di Indonesia sangat kecil.
Hal ini disebabkan oleh ketentuan insentif yang ditawarkan negara-negara lain yang lebih menarik. Contohnya, di Vietnam, Apple mendapatkan insentif pajak selama 50 tahun asalkan dapat mempekerjakan 200 ribu orang.
“Dengan negara tetangga menawarkan keringanan pajak yang sangat lama dan insentif lainnya, Indonesia tentu saja menghadapi tantangan besar untuk bersaing,” kata Budi saat di Jakarta seperti dikutip Jumat (11/10).
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia berusaha menarik minat investor asing, insentif yang ditawarkan masih kalah bersaing dengan negara lain.
Menurut Budi, pemerintah Indonesia sebenarnya bersikap terbuka untuk investasi. Namun, masalah muncul ketika negara lain memberikan insentif yang jauh lebih menguntungkan. Kondisi ini bisa berdampak pada insentif yang akan diberikan kepada sektor industri lainnya jika Apple berhasil mendapatkan keringanan pajak.
Untuk informasi mengenai investasi Apple terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), Budi menyarankan untuk menghubungi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yang lebih memahami rumus perhitungannya.
Memenuhi syarat TKDN merupakan keharusan bagi produsen asing yang ingin menjual produk seluler di Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa masa berlaku TKDN untuk Apple telah habis dan belum ada perpanjangan.
Saat ini, pemerintah menunggu tambahan realisasi investasi dari Apple untuk memperpanjang sertifikasi tersebut. Dengan investasi yang baru mencapai Rp 1,48 triliun, angka ini tergolong kecil dibandingkan jumlah produk yang diimpor Apple ke Indonesia.
Apple berkomitmen untuk melakukan investasi senilai Rp 1,71 triliun, sehingga masih terdapat selisih Rp 240 miliar yang harus dipenuhi.
“Setelah mereka memenuhi komitmen itu, kami akan memberikan izin untuk mereka menjual iPhone 16 di Indonesia,” ujar Agus dalam Rapat Kerja Kementerian/Lembaga pada 8 Oktober 2024 lalu.
Saat ini, investasi Apple di Indonesia lebih terfokus pada fasilitas pendidikan seperti Apple Developer Academy, yang terletak di BSD, Sidoarjo, dan Nongsa.
Selama kunjungan CEO Apple, Tim Cook, ke Indonesia, dia mengumumkan rencana untuk mendirikan akademi keempat di Bali.
Namun, Agus berharap bahwa investasi Apple tidak hanya terbatas pada pendidikan, tetapi juga diharapkan untuk membangun pabrik atau pusat penelitian dan pengembangan.
“Pemerintah ingin Apple lebih dari sekadar akademi. Kami mendorong Apple untuk membangun R&D di Indonesia,” pungkas Agus.
Jika Apple dapat memenuhi ketentuan ini, mereka akan mendapatkan nilai TKDN 40%, yang memungkinkan produk seperti iPhone 16 untuk dipasarkan di Indonesia.
Baca Juga:Kenapa Aplikasi Temu Dilarang di Indonesia? Ini Alasannya