Jaribijak.com – Platform game Roblox resmi memperbarui kebijakan kontennya dengan memperkenalkan serangkaian aturan baru yang lebih ketat. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kekhawatiran orang tua dan munculnya sejumlah gugatan hukum terkait keamanan anak di dunia virtual Roblox.
Salah satu gugatan datang dari Jaksa Agung Negara Bagian Louisiana, Amerika Serikat, Liz Murril, yang menilai sistem perlindungan anak di platform tersebut masih lemah. Menanggapi hal itu, Roblox mengumumkan bahwa aturan baru akan diterapkan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.
Dalam aturan terbaru, Roblox akan membatasi akses terhadap konten yang belum memiliki rating usia resmi. Jika sebelumnya pengguna berusia 13 tahun ke atas sudah bisa mengaksesnya, kini hanya pengembang dan mitra resmi yang diberi izin.
Kebijakan ini bertujuan mencegah anak-anak tanpa verifikasi usia terpapar konten yang tidak pantas. Selain itu, konten yang menampilkan ruang pribadi, seperti kamar tidur atau kamar mandi, kini hanya boleh dimainkan oleh pengguna berusia minimal 17 tahun yang telah melakukan verifikasi identitas.
Hal serupa juga berlaku untuk game dengan latar suasana khusus dewasa, seperti bar dan klub malam virtual. “Upaya ini penting agar pengguna muda tetap terlindungi dari potensi interaksi yang tidak sesuai,” tulis Roblox dalam pernyataannya.
Tidak hanya memperbarui aturan, Roblox juga memperkenalkan sistem otomatis yang dapat mendeteksi aktivitas melanggar aturan serta konten tidak pantas. Server yang berulang kali melanggar akan ditutup sementara hingga pengembang melakukan perbaikan.
Pihak Roblox menegaskan komitmennya menjaga keamanan seluruh pengguna. “Kami selalu memperbarui sistem moderasi kami untuk mencegah perilaku berbahaya dan eksploitasi,” tegas Roblox.
Perubahan aturan Roblox juga mendapat sorotan di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meminta Roblox untuk menyesuaikan diri dengan regulasi perlindungan anak yang berlaku di Tanah Air.
Permintaan tersebut disampaikan Meutya saat bertemu dengan perwakilan Roblox Asia Pacific di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025). Pertemuan itu membahas langkah konkret perusahaan dalam meningkatkan perlindungan anak di platform game tersebut.
“Kami menekankan pentingnya menghormati dan menjalankan aturan perlindungan anak yang berlaku di sini,” ujar Meutya dalam keterangan resmi.
Menurutnya, banyak orang tua dan pendidik merasa khawatir terhadap paparan konten maupun interaksi yang tidak layak di dalam game Roblox. Bahkan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sempat mengimbau siswa untuk tidak memainkan game tersebut karena risiko yang dianggap cukup besar.
Kebijakan baru Roblox menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menanggapi isu perlindungan anak yang semakin mendapat perhatian global. Namun, tantangan ke depan tetap besar: bagaimana menjaga keseimbangan antara kebebasan berkreasi bagi pengembang game dengan kewajiban melindungi anak dari paparan konten yang tidak sesuai usia.
Dengan aturan Roblox yang lebih ketat ini, perusahaan berharap dapat memberikan ruang bermain virtual yang aman sekaligus tetap menyenangkan bagi jutaan pengguna muda di seluruh dunia.