Mark Zuckerberg Bela Kebijakan Baru WhatsApp yang Kontroversial

Jakarta

CEO Facebook Mark Zuckerberg akhirnya buka suara soal kebijakan privasi baru WhatsApp yang kontroversial. Tidak mengejutkan jika Zuckerberg membela kebijakan tersebut, tapi ia juga menyempatkan diri untuk menyindir iMessage milik Apple.

Dalam conference call dengan investor beberapa waktu yang lalu, Zuckerberg mengatakan ada empat tema besar yang akan menjadi fokusnya tahun ini, termasuk aplikasi messaging pribadi seperti WhatsApp.

Mengenai kekhawatiran pengguna WhatsApp soal data mereka, Zuckerberg menegaskan bahwa perubahan kebijakan ini tidak akan mengubah privasi dan keamanan pesan yang mereka kirimkan dengan keluarga dan teman.

“Semua pesan ini dienkripsi secara end-to-end – yang artinya kita tidak bisa melihat atau mendengar apa yang kalian katakan, dan kami tidak akan pernah kecuali orang yang kalian kirimi pesan memilih untuk membagikannya,” kata Zuckerberg, seperti dikutip dari The International News, Sabtu (30/1/2021).

Zuckerberg mengatakan update baru ini merupakan bagian dari kebijakan baru WhatsApp untuk memudahkan akun bisnis dalam berkomunikasi dengan pelanggannya.

Saat ini ada 175 juta pengguna yang berinteraksi dengan akun WhatsApp bisnis dan mereka membutuhkan fitur baru untuk memudahkan interaksi dengan pelanggannya. Untuk itu Facebook membangun infrastruktur hosting digunakan akun bisnis untuk menyimpan percakapan WhatsApp mereka.

Pesan yang dikirimkan ke akun bisnis hanya akan disimpan di infrastruktur Facebook jika itu memang keinginan mereka. Dalam pernyataan WhatsApp sebelumnya, pengguna akan mendapatkan peringatan jika akun bisnis yang mereka hubungi menyimpan percakapannya di luar WhatsApp.

“Kami ingin semua orang tahu upaya yang kita lakukan untuk melindungi pesan pribadi kalian, jadi kami mengundur jadwal update ini untuk memberikan semua orang waktu untuk memahami apa arti update ini,” jelas Zuckerberg.

Dalam panggilan yang sama, Zuckerberg juga berbicara soal privasi dan menyindir Apple. Ia mengatakan iMessage yang menjadi aplikasi messaging default di produk Apple memiliki fitur privasi dan keamanan yang lebih rendah dari WhatsApp.

“Apple baru-baru ini meluncurkan label nutrisi yang lebih fokus pada metadata yang dikumpulkan aplikasi dan bukan tentang privasi dan keamanan pesan orang-orang,” kata pria berusia 36 tahun ini.

“Tapi iMessage menyimpan backup pesan kalian yang terenkripsi non-end-to-end secara default kecuali kalian menonaktifkan iCloud, sehingga Apple dan pemerintah memiliki kemampuan untuk mengakses pesan banyak orang,” imbuhnya.

Zuckerberg juga mengkritik kebijakan Apple yang menggunakan kekuasaannya untuk menomorsatukan layanan buatannya sendiri, terutama iMessage yang bersaing dengan Messenger dan WhatsApp.

“iMessage adalah kunci utama ekosistem mereka. Itu sudah diinstal di setiap iPhone dan mereka lebih memilih itu dengan APIs dan izin pribadi, itu sebabnya iMessage adalah layanan messaging yang paling banyak digunakan di AS,” ucap Zuckerberg.

Simak Video “Apple Jadi Pesaing Terbesar Facebook, Kenapa?
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/afr)

Trump Longgarkan Tarif, iPhone dan Elektronik Selamat dari Ancaman Kenaikan Harga

Jaribijak.com - Presiden Donald Trump mengumumkan langkah besar dengan membebaskan smartphone, komputer, dan berbagai...

Imbas Perang Tarif Trump, Bagaimana Masa Depan Harga iPhone di Tengah Konflik Dagang AS-China?

Jaribijak.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menggebrak dengan kebijakan tarif impor yang...

Goodbye Fitur Notes, Instagram Fokus Bikin Feed dan Reels Lebih Simpel

Jaribijak.com - Instagram baru saja bikin gebrakan lagi, nih! Mulai Kamis, 3 April 2025,...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here