JariBijak.com – Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung, Santi Indra Astuti menekankan pentingnya literasi digital bagi masyarakat sebagai panduan menghadapi kecanggihan teknologi.
“Lantaran manusia amat membutuhkan teknologi dalam beraktivitas sehari-hari, dibutuhkan panduan mengenai literasi digital,” ujar Santi, Jumat (11/11/2022).
Santi mengatakan, dengan literasi digital, setiap individu dapat mengisi ruang digital dengan bijak, cerdas, bermanfaat, dan berbudaya.
Literasi digital juga dinilai penting untuk menghadapi era tsunami informasi yang terjadi saat ini. Tsunami informasi, kata dia, menghadirkan sejumlah tantangan baru tentang budaya digital.
Tantangan pertama adalah bagaimana membangun karakter di ruang digital, kemudian membentuk identitas di ruang digital, serta menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan pada karya anak negeri.
“Tantangan berikutnya atau yang keempat adalah bagaimana mengikis begitu banyak konten negatif di ruang digital,” ucap dia.
Konten negatif di media sosial yang dimaksud di antaranya, perjudian online, penghinaan atau pencemaran nama baik, penyebaran kabar bohong atau hoaks, serta ujaran kebencian. Tantangan-tantangan tersebut dinilai dapat dihadapi dengan kemampuan literasi digital yang baik.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kemenkominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan komunitas cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.