JariBijak – Sudah banyak tinjauan yang menyebut kaitan media sosial dan kesehatan mental remaja. Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, mengatakan terlalu banyak bermain media sosial dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kondisi psikologis remaja.
“Hasil penelitian yang dilakukan oleh pusat pemetaan otak UCLA 2016 menemukan bahwa daerah tertentu dari otak remaja menjadi lebih aktif karena media sosial, sehingga menyebabkan mereka ingin menggunakan media sosial lebih banyak,” kata Kasandra.
Dia melanjutkan area otak tersebut adalah bagian otak yang sama yang merespons saat melihat gambar orang yang dicintai. Oleh sebab itu, banyak remaja yang tidak bisa lepas bermain media sosial.
Sementara dari sisi psikologis, remaja yang terlalu banyak bermain media sosial biasanya akan kehilangan jam tidur setiap malam sebab merasa perlu untuk selalu mengecek media sosial dan memastikan selalu up to date dengan apa yang sedang terjadi.
Pengaruhi Prestasi
Kasandra menjelaskan remaja yang kurang tidur karena terlalu banyak menggunakan media sosial di malam hari tidak mampu menunjukkan prestasi yang baik di sekolah. Bahkan, mereka juga mengalami peningkatan risiko masalah kesehatan mental.
“Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa anak muda yang menghabiskan lebih dari tiga jam di media sosial mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan,” papar Kasandra.
Dengan demikian, menurut Kasandra, tekanan media sosial yang terus menerus dan berlebihan dapat menyebabkan kerugian dalam pendidikan dan masa depan remaja. Untuk itulah ia menyarankan para orang tua yang memiliki anak remaja untuk membatasi penggunaan media sosial sehingga mereka bisa fokus kepada tugas-tugas lain yang lebih bermanfaat untuk masa depan.
Menurutnya, pengawasan orang tua sangat dibutuhkan sebab remaja kadang belum memiliki kesadaran penggunaan media sosial sudah memasuki tahap yang berlebihan.
“Penting bagi orang tua untuk membatasi penggunaan media sosial bagi anak-anaknya. Ketika seorang remaja sudah kecanduan media sosial atau video game, orang tua dapat membatasi waktu mereka sehingga tidak menghabiskan waktu seharian untuk hal tersebut,” imbau Kasandra.
Baca Juga: Cara Bermedia Sosial yang Sehat