Manfaat Literasi Bisa Membuat Emosi Lebih Tenang Menurut Ahli

JariBijak – Tahukah Anda, jika keterampilan literasi memiliki manfaat untuk psikologis? Psikolog anak dan keluarga dari Universitas Indonesia Anna Surti Ariani mengungkapkan segudang manfaat psikologis dari keterampilan literasi dari orang yang gemar membaca, salah satunya membuat emosi menjadi lebih tenang.

“Betul banget, bisa membuat emosi kita tenang. Misalnya, orang dewasa yang membaca novel yang dia sukai, itu akan membuat dia menjadi lebih nyaman. Kemudian pada anak, biasanya cerita anak itu seringkali dibuat alurnya menjadi menegangkan, menyenangkan, dan sebagainya. Emosinya pasti akan terbawa,” jelas Nina.

Perempuan yang juga aktif di Ikatan Psikolog Klinis Indonesia itu juga mengatakan bahwa banyak membaca juga akan berdampak positif pada kehidupan sosial. Seseorang akan belajar berempati kepada orang lain melalui buku yang dia baca. Dia juga akan belajar memahami sudut pandang orang lain yang berbeda-beda.

“Katakanlah dari satu bacaan, itu kadang-kadang ada beberapa tokoh, ditunjukkan bagaimana pemikiran dia. Dari situ kita bisa melihat bahwa ternyata setiap orang itu punya sudut pandang yang berbeda,” kata Nina.

“Sehingga, kita bisa memahami orang lain. Misalnya ketika saya akan memperlakukan orang lain, saya harus mempertimbangkan adanya sudut pandang orang tersebut yang mungkin berbeda dengan sudut pandang saya,” sambungnya.

Gemar membaca juga dikatakan Nina akan membuat seseorang menjadi lebih pandai bergaul. Dia akan lebih luwes saat berbicara dengan orang lain karena memiliki pengetahuan yang luas.

“Karena dia tahu banyak, dia diajak ngobrol apa saja juga nyambung. Ini manfaat sosial yang luar biasa dari kemampuan literasi,” imbuh Nina.

Senada dengan Nina. psikolog yang juga merupakan lulusan Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto menambahkan bahwa berdasarkan penelitian, menumbuhkan literasi dengan membaca secara teratur dapat meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres. dan meningkatkan kapasitas mental seiring bertambahnya usia.

“Orang yang lebih jarang membaca sepanjang hidup mereka dan tidak menggunakan otak mereka di usia tua, menurut penelitian mengalami tingkat penurunan mental yang 48 persen lebih cepat daripada mereka yang menjaga otak agar tetap aktif,” tutur Kasandra.

Selain itu, lanjut dia, membaca juga memiliki manfaat yang membuat seseorang menjadi lebih fleksibel, meningkatkan rasionalitas dan kreativitas, serta membantu mencegah demensia atau penurunan daya ingat.

“Sama seperti jantung, otak perlu dirawat agar dapat berfungsi dengan kapasitas maksimalnya seumur hidup,” tutup Kasandra.

Baca Juga: 5 Trik dan Cara Melihat Orang yang Stalking FB Kita

Goodbye Fitur Notes, Instagram Fokus Bikin Feed dan Reels Lebih Simpel

Jaribijak.com - Instagram baru saja bikin gebrakan lagi, nih! Mulai Kamis, 3 April 2025,...

WhatsApp Rilis Fitur Privasi Baru, Apa Saja Keunggulannya?

Jaribijak.com - WhatsApp terus berinovasi untuk memberikan pengalaman terbaik kepada penggunanya. Dalam update terbaru versi...

Daftar Nominasi Lengkap Baeksang Arts Awards 2025: IU – Song Hye Kyo Masuk Nominasi Best Actress

Jaribijak.com - Baeksang Arts Awards ke-61 kembali hadir tahun ini, dan daftar nominasi lengkapnya...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Too Many Requests