Jakarta – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengutuk keras aksi keji kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyerang tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Polri mengatakan keamanan tenaga kesehatan dan warga merupakan prioritas.
“Tentunya kan itu sudah menjadi hal yang diperhatikan oleh Mabes Polri, bagaimana peningkatan daripada eskalasi aktivitas dari KKB ini sendiri. Itu menjadi perhatian dari Mabes Polri dan TNI,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (17/9/2021).
Rusdi mengatakan TNI-Polri berupaya mengembalikan situasi di Papua menjadi kondusif usai ada peningkatan kekerasan oleh KKB. Dia menyebut aparat terus bekerja keras menjaga keamanan di sana.
“Sekarang sedang diupayakan, mengembalikan lagi kondisi daripada Papua untuk kondusif, itu sedang dikerjakan,” tuturnya.
Rusdi mengatakan keamanan tenaga kesehatan di Papua menjadi prioritas TNI-Polri. Dia mengatakan tenaga kesehatan di Papua bakal dijaga keamanannya agar pelayanan terhadap warga berjalan baik.
“Tentunya ketika ada dorongan untuk bagaimana bisa mengamankan nakes, ya itu menjadi perhatian TNI-Polri untuk bisa mengamankan itu. Sehingga pelayanan-pelayanan kesehatan di Papua bisa berjalan dengan baik,” ucap Rusdi.
Sebelumnya, tiga orang tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok hilang usai penyerangan teroris KKB pada Senin (13/9). Dua hari kemudian, dua dari tiga nakes ditemukan, salah seorang di antaranya tewas. Satu nakes lagi hingga kini belum ditemukan.
Nakes yang selamat, Marselinus Ola Attanila, menceritakan aksi keji yang dilakukan anggota teroris KKB. Menurut Marselinus, para teroris KKB sempat menganiaya dua nakes, bahkan mendorong mereka ke jurang sedalam sekitar 300 meter.
“Suster Gabriela perutnya ditusuk dan mulutnya disayat hingga Suster meninggal dunia. Demikian juga Dokter Geral Sukoi, didorong ke jurang dan hingga saat ini belum ditemukan,” ungkap Marselinus di Lapangan Makodam XVII Cenderawasih, Jayapura, Jumat (17/9).
“Kami berada dalam jurang selama tiga hari dan pelan-pelan kemudian naik ke atas dan ditemukan anggota TNI dan satu per satu dari nakes bisa terselamatkan oleh TNI,” sambung dia.
PB IDI kemudian menyampaikan dukacita atas gugurnya nakes di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, akibat ulah keji teroris KKB. PB IDI meminta pemerintah memindahkan para nakes di Papua ke tempat yang lebih aman.
“PB IDI menyesalkan kejadian tersebut dan turut berdukacita atas meninggalnya tenaga kesehatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi tempat yang layak dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” kata Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih melalui keterangan tertulis, Jumat (17/9).
PB IDI mengutuk keras tindak kekerasan terhadap para nakes. PB IDI menegaskan keselamatan para tenaga kesehatan, di mana pun berada, harus terjamin.
Daeng juga meminta aparat keamanan menindak tegas teroris KKB. PB IDI juga mengapresiasi gerak cepat aparat dalam memulihkan situasi dan kondisi di Distrik Kiwirok pascapenyerangan.
“Meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk sementara menarik tenaga kesehatan ke tempat yang lebih aman. Meminta kepada aparat keamanan untuk menindak tegas para pelaku tindak kekerasan dan anarkistis agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” terang Daeng.
“Serta mengapresiasi aparat keamanan yang melakukan tindakan cepat upaya pemulihan keamanan di seluruh Papua, khususnya di Distrik Kiwirok,” imbuhnya.
sumber : detikcom