INDUSTRY.co.id – Era Digital bergerak cepat sejalan dengan makin berkembangnya teknologi. Namun etika dalam interaksi sosial di internet terabaikan, karena terjadi kebebasan pengguna yang kebablasan. Kurangnya kesadaran masyarakat terkait etika di media sosial akan memicu beberapa masalah sosial.
“Penggunaan media digital seharusnya didasarkan pada satu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama dan demi meningkatkan kualitas kemanusiaan. Akan jauh lebih baik jika pengguna mengetahui etika apa yang harus diperhatikan saat menggunakan jejaring sosial dan internet,” ujar Noor Kamil, Co-Founder Mas Pam Records saat webinar Literasi Digital Kota Bekasi, Jawa Barat, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.i.d
Dia mengatakan, etika merupakan bagian dari nilai-nilai moral dan prinsip tentang benar dan salah yang merupakan pencerminan kebiasaan, tradisi dan kebudayaan masyarakat. Sementara masyarakat di dunia ini memiliki keragaman budaya dan latar belakang yang berbeda. Sehingga etika dibutuhkan untuk saling menghargai sesama misalnya etika bermedia sosial saat berkomunikasi yaitu menggunakan kata-kata yang sopan.
“Hindari penyebaran SARA dan aksi kekerasan, periksa kebenaran berita, menghargai hasil karya orang lain, dan sebarkan informasi yang bermanfaat dan inspiratif,” tuturnya.
Etika dalam berkomunikasi di ruang digital ini menurut Noor memiliki manfaat secara luas bagi seluruh pengguna internet. Etika mencerminkan rasa hormat terhadap orang lain, memudahkan seseorang diterima di pergaulan positif, menjaga hubungan baik dengan siapa pun dalam jangka waktu yang lama.
“Dengan baik dan luasnya relasi otomatis hidup kita akan lebih mudah untuk berkembang,” tukas Noor.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Pringgo A. Pradana, Produser dan Komposer Musik, Iman Darmawan, Fasilitator Public Speaking dan Fiona Damanik, Counseller Universitas Multimedia Nusantara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.