Kendari – Sebuah video yang menunjukkan aksi perpeloncoan kepada mahasiswa di Kendari viral di media sosial. Aksi perpeloncoan itu diduga dilakukan oleh mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari saat kegiatan latihan dasar kepemimpinan.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Rektor III UHO Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Nur Arafah. Dia membenarkan adanya kejadian perpeloncoan saat latihan dasar kepemimpinan.
“Memang dibenarkan ada kejadian (perpeloncoan), itu merupakan latihan dasar kepemimpinan yang dilakukan oleh mahasiswa FKIP, jurusan pendidikan ekonomi,” kata Nur saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (2/3/2021).
Meski begitu, ia mengaku tidak tahu soal perpeloncoan yang dilakukan itu. Ia bahkan mengaku baru tahu setelah video itu viral di media sosial.
“Jadi kami kan juga baru tahu itu tadi malam setelah viral, atas arahan pak rektor kami langsung ambil langkah-langkah, semua ketua jurusan, wakil dekan III sebagai wakil fakultas untuk klarifikasi kejadian yang ada di foto kemarin,” bebernya.
Ia membantah kabar soal dugaan perpeloncoan itu dilakukan terhadap mahasiswa baru. Menurutnya, aksi viral tersebut merupakan kegiatan HMJ yang dilakukan terhadap angkatan 2020.
“Jadi bukan mahasiswa baru, tapi sudah semester II, itu kan kegiatan mereka kalau belum ikut LDK maka mereka kemarin ikut di kegiatan yang viral itu,” ujarnya.
Namun ia juga menyayangkan tindakan perpeloncoan yang justru dilakukan di tengah pandemi. Pasalnya, saat ini sudah ada surat edaran dari rektor untuk pembatasan kegiatan akademik dan non akademik.
“Selama pandemi sebetulnya sudah ada surat panduan kegiatan selama pandemi, kegiatan berkerumun seperti itu kan tidak boleh, jangankan non-akademik, ujian saja sudah kita tidak lakukan secara langsung,” tuturnya.
Lebih lanjutnya, dia menyebut kegiatan yang dilakukan sejak 27 sampai 28 Februari di Pantai Nambo Kendari itu sebenarnya sempat dihadiri oleh ketua jurusan dan memberikan arahan agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak ada perpeloncoan. Namun pihaknya juga akan tetap memanggil pihak mahasiswa yang menjadi panitia dari kegiatan tersebut.
“Jika ada yang berkeberatan terhadap mahasiswa dan orang tua, maka dipersilakan,” katanya.
“Sudah ada konfirmasi kajurnya, sudah memanggil tadi siang, tapi nanti kami secara akademik meminta informasi lebih detail baik panitia dan peserta,” sambungnya.
Dia menyebut pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian terkait video viral tersebut. Sementara itu, saat dimintai konfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Sultra Kombes Ferry Walintukan mengatakan pihaknya tengah mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kapolres Kendari dan pihak UHO.
“Lagi mau dikonfirmasi ke Kapolres Kendari,” katanya.
(maa/maa)